Biografi Singkat Imam Qiraah Sab'ah Beserta Perawinya


Dalam nadzom syathibiyyah, Imam Syathibi menghimpun nama-nama imam qiraah sab'ah dengan menyebutkannya secara urut dan jelas. Syekh Musthofa Halus dalam kelas online menuturkan "Barang siapa yang hafal matan syathibiyyah, maka ia akan hafal dan memahami imam qiraah sab'ah. Dan barang siapa yang hafal imam-imam qiraah sab'ah, maka ia akan  faham dan mengetahui perawi-perawinya beserta bacaannya.
Dari sini, kita tahu bahwa menghafal nadzom syathibiyyah itu sangat penting bagi orang-orang yang ingin memperdalam ilmu qiraah, khususnya qiraah sab'ah.

Imam qiraah sab'ah itu berjumlah 7, yaitu : Imam Nafi', Imam Ibnu Katsir, Imam Abu 'Amr, Imam Ibnu 'Amir, Imam 'Ashim, Imam Hamzah dan Imam Kisai. 

Masing-masing imam (qori) tersebut memiliki 2 perawi, yaitu sebagai berikut :

- Imam Nafi' : Qolun dan Warsy

- Imam Ibnu Katsir : Bazzi dan Qunbul 

- Imam Abu 'Amr : Durri dan Susi

- Imam Ibnu 'Amir : Hisyam dan Ibnu Dzakwan

- Imam 'Ashim : Syu'bah dan Hafs

- Imam Hamzah : Kholaf dan Kholad

- Imam Kisai : Abu Harits dan Durri


Diantara perawi-perawi tersebut, ada yang langsung bertalaki kepada imam qiraah atau disebut الأخذ مباشرة dan ada yang tidak bertalaki langsung kepada imam qiraah atau disebut الأخذ بواسطة, baik itu kepada muridnya imam, atau murid dari muridnya imam, dan seterusnya. 

Berikut perawi-perawi yang langsung bertalaki kepada imam qiraahnya :

- Qolun dan Warsy kepada Imam Nafi'

- Syu'bah dan Hafs kepada Imam 'Ashim

- Abu Harits dan Durri kepada Imam Kisai.

Berikut perawi-perawi yang tidak langsung bertalaki kepada imam qiraah :

- Durri dan Susi bertalaki kepada imam Yazidi dari Imam Abu 'Amr.

- Kholaf dan Kholad bertalaki kepada imam Sulaim dari Imam Hamzah.

Perawi-perawi tersebut tidak bertalaki langsung kepada imam qiraahnya, akan tetapi mereka bertalaki kepada muridnya imam qiraah. Sedangkan perawi yang lainnya, mereka bertalaki kepada murid dari muridnya imam atau seterusnya. Seperti Bazzi dan Qunbul, Hisyam dan Ibnu Dzakwan.


Dalam ilmu qiraah, penyebutan kata "qiraah" itu dinisbatkan kepada imam qiraah sab'ah sedangkan penyebutan kata "riwayat" itu dinisbatkan kepada perawi (muridnya imam). 

Contoh : Qiraah Imam 'Ashim, Riwayat Imam Hafs.  Maka, tidak boleh menyebut "Qiraah Imam Hafs atau Riwayat Imam Ashim".


Berikut biografi singkat imam qiraah sab'ah beserta perawinya :


1. Imam Nafi' 

Imam Nafi' memiliki nama lengkap Ibnu Adurrahman bin Abu Naim serta nama kunyah Abu Ruwaim Asfahani. Ia lahir pada tahun 70 H dan wafat pada tahun 169 H di Madinah. 

Imam Nafi' merupakan ulama ahli qiraah dan bahasa. Ia juga merupakan pimpinan majlis Darul hijrah, majlis ilmu qiraah setelah Imam Abu Ja'far.

Dikisahkan bahwa ketika Imam Nafi' berbicara, tercium aroma wangi misik dari mulutnya. Ketika ia ditanya "apakah engkau memakai wewangian setiap hendak mengajar?", ia menjawab : Aku tidak memakai wewangian sejak kemarin, tetapi aku mimpi melihat Nabi Muhammad SAW membacakan alquran di hadapanku. Seketika itu langsung tercium aroma misik dari mulutnya. 


Imam Nafi' memiliki dua murid (perawi), yaitu Imam Qolun dan Imam Warsy.

Imam Qolun memiliki nama lengkap Isa bin Mina serta nama kunyah Abu Musa. Ia lahir pada tahun 120 H dan wafat pada tahun 220 H di Madinah. Ia diberi julukan Qolun oleh gurunya (Imam Nafi') karena bacaan qiraahnya yang baik. Qolun itu sendiri dalam bahasa Romawi berarti baik. 

Ia merupakan seorang yang tuna rungu, tidak bisa mendengarkan suara terompet. Tetapi ketika dibacakan padanya ayat-ayat Alquran ia justru bisa mendengarkannya. 

Adapun Imam Warsy memiliki nama lengkap Abu Sa'id Utsman bin Sa'id Al Mishri. Ia diberi julukan Warsy oleh gurunya (Imam Nafi') karena kulit tubuhnya yang begitu putih. 

Ia lahir di Mesir pada tahun 110 H kemudian merantau ke Madinah untuk bertalaki kepada Imam Nafi' dan mengaji kepadanya hingga beberapa kali khataman. Kemudian setelah itu, ia kembali ke Mesir dan mengajar alquran kepada masyarakat dalam jangka waktu yang sangat panjang hingga ia wafat di Mesir pada tahun 197 H. Berikut makam imam Warsy yang ada di pemakaman qarafah, Kairo Mesir.



2. Imam Ibnu Katsir

Imam Ibnu Katsir memiliki nama lengkap Abdullah Ibnu Katsir bin Muttholib Alqurasyi serta nama kunyah Abu Ma'bad. Ia lahir pada tahun 45 H di Makkah dan sempat bertemu dengan Sahabat Nabi yaitu Abu Ayyub Al Anshori, Anas bin Malik dan lainnya. Oleh karena itu, Imam Ibnu Katsir termasuk golongan tabiin. Kemudian ia wafat pada tahun 120 H. 

Ia merupakan ulama ahli qiraah di Makkah. Ia mengaji ilmu qiraah kepada Abdullah bin Saib dan lainnya. Dikisahkan bahwa ia merupakan orang yang sangat fasih dalam berbicara dan pandai dalam berkhutbah. Oleh karena itu, ia sangat tenang dan berwibawa ketika sedang berkhutbah.


Imam Ibnu Katsir memiliki dua murid (perawi), yaitu Imam Bazzi dan Imam Qunbul.

Imam Bazzi memiliki nama lengkap Ahmad bin Abdullah bin Qosim bin Nafi' bin Abi Bazzah. Ia lahir pada tahun 170 H dan wafat pada tahun 250 H. Ia merupakan seorang guru yang memiliki hafalan yang sangat kuat, keilmuan yang mendalam dan merupakan seorang qori di Makkah serta muazin masjidil harom.

Adapun Imam Qunbul memiliki nama lengkap Muhammad bin Abdurrahman bin Kholid Al-Makki. Ia lahir pada tahun 195 H dan wafat pada tahun 291 H. 

Imam Bazzi dan Imam Qunbul mengambil ilmu qiraah dari perawi-perawi yang bertalaki langsung kepada Imam Ibnu Katsir.


3. Imam Abu 'Amr

Imam Abu 'Amr memiliki nama lengkap Abu Amr Al Bashri Al Mazini. Ia lahir pada tahun 68 H. Ia belajar ilmu qiraah di Basroh, Kufah, Makkah dan Madinah. Ia merupakan imam qiraah sab'ah yang paling banyak memiliki guru. Termasuk dari guru-gurunya ialah Abdullah Ibnu Katsir dan ia juga bertasmi' (mengaji dengan mendengarkan seorang guru) kepada Sahabat Anas bin Malik dan lainnya. Ia wafat pada tahun 154 H di Kufah.


Imam Abu 'Amr memiliki dua murid (perawi), yaitu Imam Durri dan Imam Susi.

Imam Durri memiliki nama lengkap Hafs bin Umar bin Abdul Aziz serta nama kunyah Abu Amr. Ia merupakan pemimpin ulama ahli qiraah pada masanya yang pertama kali menghimpun ilmu-ilmu qiraah.  Ia dilahirkan pada tahun 150 H di Dur (Sebuah daerah yang dekat dengan Baghdad) dan wafat pada tahun 246 H.

Adapun Imam Susi memiliki nama lengkap Sholih bin Ziyad As-Susi. Ia wafat pada tahun 261 H dalam usia hampir 90 tahun. 

Imam Durri dan Imam Susi mengambil sanad qiraah dari Imam Yahya Al Yazidi dari Imam Abu 'Amr Al Bashri.


4. Imam Ibnu Amir

Imam Ibnu Amir memiliki nama lengkap Abdullah bin Amir Al Yahsobi serta nama kunyah Abu Imron. Ia merupakan imam yang agung serta seorang tabiin yang mulia.

Ia lahir pada tahun 21 H tetapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ia lahir pada tahun 28 H dan wafat pada tahun 118 H di Damaskus Suriah. 


Imam Ibnu Amir memiliki dua murid (perawi), yaitu Imam Hisyam dan Imam Ibnu Dzakwan.

Imam Hisyam memiliki nama lengkap Hisyam bin Ammar bin Nashir serta nama kunyah Abu Walid. Ia merupakan imam, khotib, dan guru qiraah bagi masyarakat Damaskus. Ia lahir pada tahun 153 H dan wafat pada tahun 245 H.

Adapun Imam Ibnu Dzakwan memiliki nama lengkap Abdullah bin Ahmad bin Basyar bin Dzakwan Addimasyqi. Ia merupakan seorang syekh qiraah di Syam dan Imam masjid di Damaskus. Ia lahir pada tahun 173 H dan wafat pada tahun 242 H. 

Imam Hisyam dan Imam Ibnu Dzakwan menukil qiraah dari Imam Ibnu Amir tetapi melalui perantara.


5. Imam 'Ashim

Di Kufah, terdapat tiga imam qiraah yang sangat masyhur serta harum namanya. Mereka menyebarkan ilmunya disana. Diantaranya ialah Imam 'Ashim bin Bahdalah Abi Najud Al Asadi. Ia memiliki nama kunyah Abu Bakr. Ia merupakan seorang syekh qiraah di Kufah setelah Imam Abu Abdurrahman Assulami juga merupakan seorang tabiin. 

Dikisahkan bahwa ia merupakan orang yang paling bagus suaranya ketika membaca alquran. Ia wafat pada akhir tahun 127 H di Kufah. 

  

Imam 'Ashim memiliki dua murid (perawi), yaitu Imam Syu'bah dan Imam Hafs. 

Imam Syu'bah memiliki nama lengkap Syu'bah bin Ayyash bin Salim serta nama kunyah Abu Bakr. Ia lahir pada tahun 95 H dan wafat pada tahun 193 H. Ia merupakan seorang imam besar yang sangat alim dan merupakan hujah daripada Imam besar ulama sunni. 

Adapun Imam Hafs memiliki nama lengkap Hafs bin Sulaiman bin Mughiroh Al Asadi Al Kufi. Ia lahir pada tahun 90 H dan wafat pada tahun 180 H. Imam Hafs merupakan orang yang paling faham qiraah Imam Ashim.

Perlu kita ketahui, bahwa riwayat Hafs dari qiraah Imam Ashim merupakan riwayat qiraah yang kita baca serta qiraah yang banyak dipakai di berbagai negara karena bacaannya yang sangat mudah dan masyhur di kalangan umat muslim.


6. Imam Hamzah

Imam Hamzah memiliki nama lengkap Hamzah bin Habib Az-ziat. Lahir pada tahun 80 H dan sempat bertemu dengan sebagian sahabat nabi selama beberapa tahun dan mungkin ia memang bertemu sebagian para sahabat tersebut. Dan ia wafat pada tahun 156 H.

Ia merupakan Imam qiraah di Kufah setelah Imam Ashim. Imam Muhammad bin Fudhail berkata padanya : saya tidak mengira bahwa Allah akan mengangkat musibah dari Kufah jika tidak ada Imam Hamzah.


Imam Hamzah memiliki dua murid (perawi), yaitu Imam Kholaf dan Imam Kholad.

Imam Kholaf memiliki nama lengkap Kholaf bin Hisyam Al Bazzar Al Baghdadi serta nama kunyah Abu Muhammad. Ia merupakan imam besar yang sangat dapat dipercaya, zuhud (meninggalkan hal-hal duniawi), ahli ibadah dan sangat alim. Ia lahir pada tahun 150 H dan wafat pada tahun 229 H di Baghdad. 

Adapun Imam Kholad memiliki nama lengkap Kholad bin Kholid Assyaibani Asshoirofi Al Kufi serta nama kunyah Abu Isa. Ia lahir pada tahun 119 H dan wafat pada tahun 220 H. Ia merupakan seorang imam qiraah yang sangat dapat dipercaya, bijaksana, keilmuan yang mendalam dan hafalannya sangat kuat.

Imam Kholaf dan Imam Kholad menukil qiraah dari Imam Salim bin Isa Al Kufi dari Imam Hamzah.


7. Imam Kisai

Imam Kisai memiliki nama lengkap Ali bin Hamzah bin Abdullah Al Asadi serta nama kunyah Abu Hasan. Ia wafat pada tahun 189 H dalam usia 70 tahun. Ia merupakan Imam ketiga dari imam qiraah di Kufah. Ketika dikatakan padanya : Mengapa engkau dijuluki Al Kisai? Ia berkata : Saya dijuluki Kisai karena saya ihram dengan memakai كساء (jubah). 


Imam Kisai memiliki dua murid (perawi), yaitu Imam Laits (Abu Harits) dan Imam Durri.

Imam Laits memiliki nama lengkap Laits bin Kholid Al-baghdadi serta nama kunyah Abu Harits. Ia wafat pada tahun 240 H. Ia merupakan seorang yang dapat dipercaya, cerdas serta hafalannya sangat kuat dalam ilmu qiraah.

Adapun biografi Imam Durri sudah dijelaskan  sebelumnya pada pembahasan Imam Abu 'Amr. Jadi, Imam Durri meriwayatkan qiraah dari Imam Abu 'Amr dan Imam Kisai.


Demikianlah biografi singkat imam qiraah sab'ah beserta perawinya. Semoga kita semua bisa mengambil faidah dan hikmah serta meneladani kehidupan para imam qiraah ini aamiin...


Dinukil dari kitab Alwafi fi syarhi al-syathibiyyah karya Imam Abdul Fattah Alqodhi.

Komentar

  1. Bagus, terus perbanyak karya-karya tulis. Semakin banyak menulis, semakin gampang dan terampil menulis, sehingga banyak pula manfaatnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Walid Ahsin, Qiraat dan Imam Syathibi.

Kisah pilu yang perlu dikenang, kehilangan paspor dan tertinggal pesawat