Postingan

Walid Ahsin, Qiraat dan Imam Syathibi.

Gambar
Alfaqir bersama Walid Dr. K.H. Ahsin Sakho Muhammad, MA.  di depan masjid dan makam Imam Syathibi Walid Ahsin adalah sosok kyai yang masyhur namanya, baik di kancah nasional maupun internasional. Beliau terkenal sebagai pakar ilmu alquran dan qiraat Indonesia. Kenamaan beliau di bidang ilmu alquran, tafsir dan qiraat di Indonesia begitu banyak. Beliau merupakan salah satu lajnah penashih alquran di Indonesia, mantan rektor IIQ, dosen di berbagai universitas, penasihat di berbagai pesantren alquran di Indonesia dan banyak karir kenamaan beliau lainnya dalam bidang alquran dan qiraat di Indonesia. Beliau juga terkenal di kancah internasional. Beliau seringkali mendapatkan undangan untuk menjadi lajnah tahkim (dewan juri) lomba MHQ Internasional. Beliau sudah mengililingi berbagai negara untuk menjadi dewan juri MHQ Internasional tersebut.  Walid Ahsin merupakan Doktor lulusan Kulliyatul-Qur’an wa Dirasah Islamiyyah dari Al-Jami`ah Al-Islamiyah , Madinah. Oleh karena itu, kemahiran dan ke

Sosok waliyullah Mbah Syathori dalam cerita Walid Ahsin Sakho Muhammad

Gambar
Dari kiri : A Asyrof, Mang Nabil, A Althof, A Ayman,  A Muhammad, A Ahda dan Mas Anas. Tulisan ini adalah tulisan yang sangat berharga bagiku untuk hari ini, esok, lusa dan puluhan tahun yang akan datang.  Pada malam hari keempat perjalananku menemani dan mengurus perjalanan Walid Ahsin sekeluarga selama di Mesir, kami mengalami hal yang tidak akan pernah terlupakan. Setelah salat isya berjamaah, Walid bangkit dari sajadah dan duduk di sofa. Walid kemudian bercerita tentang sosok Mbah Abdullah Syathori, kakek beliau. Dalam ceramah itu, Walid memulainya dengan menjelaskan bagaimana salat dan zikir yang dilakukan dan diistikamahkan oleh Mbah Syathori.  Mbah Syathori adalah sosok ulama yang tidak pernah meninggalkan salat berjamaah kecuali dalam keadaan sakit. Bahkan saat kondisi hujan deras, Mbah Syathori tetap pergi ke musholla untuk mengimami jama’ah dengan pergi menggunakan cotom (topi yang biasa dipakai petani saat panen atau tandur). Mbah Syathori juga tidak pernah menggunakan piyam

Kisah pilu yang perlu dikenang, kehilangan paspor dan tertinggal pesawat

Gambar
King Abdul Aziz Airport, Jeddah.  Senin, 26 Juni 2023 pukul 15.00. Perasaanku maju-mundur mau cerita musibah yang terjadi kepadaku dua hari ini. Panik, takut dan tidak berdaya hingga akhirnya merasa bersyukur meskipun harus menanggung rasa bosan dan jenuh ini. Jadi ceritanya, tanggal 24/6/2023 aku flight dari Kairo jam 22.50 dan tiba di King Abdul Aziz International Airport, Jeddah jam 01.10 tanggal 25/6/2023 waktu setempat. Tidak ada halangan keamanan barang-barang bagasi dan kabin, akhirnya merasa sangat tenang karena sempat disuruh bongkar koper pas pemeriksaan di bandara Kairo karena bawa tasbih 3,5 kg yang dikira biji-bijian untuk obat-obatan sebelumnya. Setiba di Jeddah, aku masih bahagia-bahagia saja, rumah seperti sudah tampak didepan mata karena waktu transit hanya 2 jam saja. Bahkan, aku keliling bandara ini untuk mengambil beberapa video dokumentasi dengan harapan selanjutnya bisa kembali kesini lagi dengan keadaan yang lebih baik untuk menunaikan ibadah umroh ataupun haji

Ustadz Ahmad Muttaqin, Sang Syahid; Penuntut Ilmu Hingga Akhir Hayatnya.

Gambar
Tulisan ini sedikit menceritakan tentang kenangan-kenangan saya bersama almarhum Kang Ahmad Muttaqin, guru sekaligus pembimbing saya di pesantren. Ustadz Ahmad Muttaqin, M.Pd., Kang Amad panggilan akrab para santri.  Beliau adalah santri Pondok Pesantren Dar Al Tauhid Arjawinangun Cirebon kurang lebih sejak tahun 2002. Kemudian sejak tahun 2008, beliau mengabdikan dirinya dengan mengajar santri-santri serta menjadi pengurus pondok dan Yayasan Dar Al Tauhid hingga sekarang. Saat kakak saya mesantren di DT sekitar tahun 2003 sampai tahun 2006, beliau adalah kakak kelas kakak saya di madrasah.  Akan tetapi, usia sekolah formal beliau jauh lebih senior daripada kakak saya. Kang Ahmad masuk pondok setelah tamat SMA, sedangkan kakak saya masuk pondok setelah tamat MI. Meski begitu, beliau dan kakak saya merupakan senior dan junior yang cukup akrab. Tidak banyak cerita yang kakak saya sampaikan sebelum saya masuk pesantren, selain bahwa beliau adalah senior baiknya.  Kemudian saat saya masuk

Mukadimah Nadzom Syathibiyyah; Penjelasan Rumus Imam Qiraah Sab'ah dan Perawinya

Gambar
Dalam nadzom syathibiyyah, Imam Syathibi menggunakan kode/rumus dalam menyebutkan imam qiraah sab'ah beserta perawinya untuk menjelaskan bacaan-bacaan qiraah mereka. Kode tersebut bertujuan untuk memudahkan para pelajar dalam memahami serta mengingat bacaan qiraah sesuai imam/rawi yang meriwayatkannya. Selain itu, kode tersebut juga dibuat untuk menyesuaikan bahr (wazan syair arab) agar mudah dibaca dan diingat. Kode tersebut terbagi menjadi dua, yang pertama harfiyyah (berupa huruf) dan yang kedua kalimiyyah (berupa kalimat). Adapun kode harfiyyah itu terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kode harfiyyah infirodiyah Kode harfiyyah infirodiyah adalah kode yang berupa huruf yang menjelaskan masing-masing bacaan imam qiraah sab'ah beserta perawinya. Kode harfiyyah infirodiyah terkumpul dalam lafadz أَبَجْ، دَهَزْ، حُطِّيْ، كَلَمْ، نَصَعْ، فَضَقْ، رَسَتْ . Kalimat-kalimat tersebut merupakan kode imam qiraah sab'ah beserta perawinya sesuai dengan urutannya. Yakni, huruf awal pada

Biografi Singkat Imam Qiraah Sab'ah Beserta Perawinya

Gambar
Dalam nadzom syathibiyyah, Imam Syathibi menghimpun nama-nama imam qiraah sab'ah dengan menyebutkannya secara urut dan jelas. Syekh Musthofa Halus dalam kelas online menuturkan "Barang siapa yang hafal matan syathibiyyah, maka ia akan hafal dan memahami imam qiraah sab'ah. Dan barang siapa yang hafal imam-imam qiraah sab'ah, maka ia akan  faham dan mengetahui perawi-perawinya beserta bacaannya. Dari sini, kita tahu bahwa menghafal nadzom syathibiyyah itu sangat penting bagi orang-orang yang ingin memperdalam ilmu qiraah, khususnya qiraah sab'ah. Imam qiraah sab'ah itu berjumlah 7, yaitu : Imam Nafi', Imam Ibnu Katsir, Imam Abu 'Amr, Imam Ibnu 'Amir, Imam 'Ashim, Imam Hamzah dan Imam Kisai.  Masing-masing imam (qori) tersebut memiliki 2 perawi, yaitu sebagai berikut : - Imam Nafi' : Qolun dan Warsy - Imam Ibnu Katsir : Bazzi dan Qunbul  - Imam Abu 'Amr : Durri dan Susi - Imam Ibnu 'Amir : Hisyam dan Ibnu Dzakwan - Imam 'Ashim : Sy